Satu Tahun PKSS, Akhmad Rosano: Perjuangan Bersama Penuh Persaudaraan

Batam228 Dilihat

Asiapelago.com | Batam – Kamis, 12 Juni 2025 adalah hari bersejarah bagi Perkumpulan Kekerabatan Sulawesi Selatan (PKSS), karena hari ini tepat satu tahun terbentuknya PKSS sebagai satu paguyuban.

Rasa haru penuh bahagia, bertabur ucapan selamat menandai satu tahun lahirnya PKSS. Namun demikian, tidak banyak yang tau bahwa perjalanan satu tahun paguyuban yang menaungi masyarakat Sulawesi Selatan ini penuh perjuangan dan lika-liku.

“Selamat atas Hari Lahir (Harlah) PKSS, ini perjuangan kita bersama, suka duka kita lalui bersama. Apresiasi dan terimakasih buat kita semua,” ungkap Ketua Umum DPP PKSS, Akhmad Rosano.

Usia satu tahun, lanjut Akhmad Rosano, ibarat bayi yang baru belajar jalan. Butuh perawatan yang ekstra untuk memastikan agar tumbuh kembangnya bisa maksimal.

“Ini buah perjuangan kita bersama, kita sudah memulai dan harus terus merawat perjuangan ini agar bendera PKSS bisa berkibar di seluruh penjuru tanah air,” ungkap Akhmad Rosano ditemui di Sekretariat PKSS Ruko Orchard Park, Batam Center.

Akhmad Rosano tidak menutupi, bahwa selama satu tahun ini banyak rintangan yang dilalui, terkadang memicu emosi dan perasaan, namun pada akhirnya harus mengedepankan persaudaraan.

“Kita ada di paguyuban ini karena rasa persaudaraan, karenanya apapun persoalan bisa kita lalui dengan menggunakan persaudaraan,” ujarnya.

Terpisah, Ketua Dewan Pendiri PKSS, H Masrur Amin SH MH pada satu kesempatan mengungkapkan, bahwa sebenarnya lahir pada Tanggal 7 Juni 2024 dengan sebutan Perkumpulan Kekeluargaan Sulawesi Selatan (PKSS), namun kemudian istilah “Kekeluargaan” tidak diterima oleh Departemen Hukum dan HAM karena sinonim dengan singkatan paguyuban lainnya.

Sehingga, kata Advokat Senior Provinsi Kepri ini, pada tanggal 12 Juni 2025, bertempat di Hotel K2 Seraya Batam, kata “Kekeluargaan” diganti dengan kata “Kekerabatan” sehingga menjadi awal lahirnya PKSS.

“Kita bangga sebagai warga Sulawesi Selatan yang bernaung di PKSS, dengan waktu singkat kita bisa membentuk paguyuban tingkat DPP, dan saat ini sudah hadir di tiga provinsi,” ungkap H Masrur Amin SH MH.

Spirit pendirian PKSS, lanjutnya, adalah keberadaan tiga etnis utama yang ada di perantauan, yakni Bugis, Makassar dan Toraja.

Terakhir, Ia menaruh harapan PKSS terus melebarkan sayapnya, sehingga pada puncak bisa mengibarkan bendera di seluruh provinsi di Indonesia, dan khusus di Kepri, keberadaan PKSS terus membangun Komunikasi dengan Etnis Melayu dalam bingkai Sumpah Setia Bugis Melayu.

“Satu tahun sudah kita lalui, perjuangan panjang menanti kerjasama kita semua untuk memastikan PKSS terus berjaya. Selamat Harlah, sukses buat kita semua,” pungkasnya.

Satu kesimpulan dari dua narasumber ini, bahwa PKSS dibesarkan dari para tokoh bertangan dingin dan berhati dingin, sehingga dengan usia satu tahun PKSS bisa melakukan silaturahmi hingga luar negeri dan bisa menancapkan bendera di Propinsi Papua Tengah, ujung Timur Indonesia. (ays)

Komentar