Asiapelago.com | Natuna, 6 Desember 2024 – Kondisi Gedung Puskesmas Klarek di Bunguran Utara sangat memprihatinkan, terutama pada bagian atap plafon yang rusak di berbagai titik. Plafon yang terbuat dari material gipsum kini membutuhkan perbaikan segera untuk menghindari potensi bahaya, khususnya di ruang rawat inap.
Meskipun ruang rawat inap masih dapat digunakan, kerusakan plafon yang semakin parah menjadi kekhawatiran utama, terutama karena musim hujan yang akan datang. Rembesan air dari atap yang bocor meningkatkan risiko plafon roboh.
Kepala Puskesmas Klarek, Dr. Ameri Yahya, menyatakan bahwa kerusakan ini sudah terjadi sekitar enam bulan. “Kami berharap pemerintah setempat segera mengambil langkah perbaikan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya dalam wawancara dengan media pada Jumat (6/12) pukul 14:30 waktu setempat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Natuna, Hikmat Aliansyah, yang dihubungi melalui pesan WhatsApp, menjelaskan bahwa pembangunan Puskesmas Klarek selesai pada tahun 2018 dan direncanakan untuk direhabilitasi pada tahun 2025. Selain itu, anggaran juga telah disiapkan untuk penambahan ruangan guna meningkatkan pelayanan kesehatan.
“Sebenarnya sudah ada anggaran untuk perbaikan plafon yang rusak. Namun, sebelum perbaikan selesai, plafon sudah terlanjur roboh. Untuk beberapa ruangan yang berisiko plafonnya jatuh, saya sudah meminta Kepala Puskesmas untuk membongkar sementara,” ungkap Hikmat Aliansyah.
Seorang warga setempat juga menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi tersebut. “Puskesmas ini adalah tempat pelayanan publik di bidang kesehatan, seharusnya pemerintah lebih memperhatikannya,” katanya kepada media.
Gedung Puskesmas Klarek selesai dibangun pada tahun 2018 dan mulai beroperasi pada tahun 2020. Namun, dalam waktu lima tahun, kerusakan signifikan terjadi, menimbulkan pertanyaan mengenai kualitas pembangunan awalnya. Semua pihak berharap agar pemerintah dapat mempercepat proses rehabilitasi untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. (AP/Bani Adam/Natuna)
Komentar