KJRI Johor Bahru Fasilitasi Deportasi Mandiri 176 PMI dari Tiga Detensi Malaysia dan Repatriasi 5 PMI dari TSS KJRI Johor Bahru

Batam, Headline14 Dilihat

BATAM – Konsulat Jenderal Republik Indonesia Johor Bahru (KJRI JB) kembali memfasilitasi pemulangan deportasi 176 WNI/PMI yang sebelumnya menjalani proses detensi di Depot Tahanan Imigresen (DTI) Machap Umboo, Melaka; Kemayan, Pahang; Pekan Nenas, Johor dan repatriasi 5 PMI dari Tempat Singgah Sementara (TSS) KJRI JB.

Mereka terdiri dari 109 laki-laki, 69 perempuan, 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki.2. Proses pemulangan 181 WNI/PMI tersebut dilakukan dalam tiga gelombang. Pertama pada Sabtu, 5 Juli 2025 di mana KJRI JB memfasilitasi pemulangan 45 WNI/PMI yang berasal dari DTI Machap Umboo, Melaka, terdiri dari 25 laki-laki dan 19 perempuan serta 1 anak laki-laki. Rombongan diberangkatkan dari Pelabuhan Internasional Melaka menuju Pelabuhan Dumai, Pekanbaru.

Pada gelombang kedua, Sabtu, 10 Juli 2025 dilakukan pemulangan total 81 WNI/PMI yangterdiri dari 76 WNI/PMI (44 laki-laki dan 32 perempuan) dari DTI Pekan Nenas, Johor dan 5WNI/PMI rentan dan bermasalah (1 laki-laki, 2 perempuan, 1 anak perempuan dan 1 anaklaki-laki) dari TSS KJRI Johor Bahru.

Pada pemulangan tersebut, KJRI Johor Bahru turut membiayai kepulangan 30 PMI rentan yang berasal dari DTI Pekan Nenas dan 5 WNI/PMI dari TSS KJRI JB. Rombongan diberangkatkan dari Pelabuhan Stulang Laut, Johor menuju Pelabuhan Batam Centre, Batam.

Selanjutnya, pada Sabtu, 12 Juli 2025 dilaksanakan pemulangan gelombang ketiga untuk 55 WNI/PMI yang berasal dari DTI Kemayan, Pahang terdiri dari 39 laki-laki dan 16perempuan. Rombongan diberangkatkan dari Pelabuhan Internasional Melaka menuju Pelabuhan Dumai, Pekanbaru.

Sesampainya di Pelabuhan Dumai dan Batam Centre,para WNI/PMI diserahterimakan dari KJRI Johor Bahru kepada Tim P4MI,Imigrasi,serta Kantor Kesehatan Pelabuhan.Merekakemudian diarahkan ke Tempat Singgah Sementara P4MI Dumai dan Batam guna menjalani tahapan akhir pendataan sebelum kembali ke daerah asal masing-masing.

Pelaksana Fungsi Konsuler sekaligus Ketua Tim Satgas Pelayanan dan Pelindungan KJRI Johor Bahru Jati Heri Winarto menyampaikan bahwa program repatriasi ini merupakan bagian dari kerja sama antara pihak Imigrasi Malaysia dan Perwakilan RI di Semenanjung Malaysia.

Lebih lanjut menurut Jati, sejak awal tahun hingga 12 Juli 2025, KJRI Johor Bahrutelah membantu proses deportasi dan repatriasi sebanyak 3086 WNI/PMI”.7. Beliau juga mengimbau agar WNI yang ingin bekerja di luar negeri, utamanya Malaysia untuk selalu mengikuti prosedur migrasi resmi dan terdaftar, untuk menghindari potensi pelanggaran hukum dan risiko deportasi.

“KJRI Johor Bahru akan terus berkomitmenuntuk memberikan perlindungan maksimal bagi seluruh WNI/PMI, sebagai bagian dariupaya diplomasi kemanusiaan yang kami junjung tinggi,” demikian disampaikan Jati dalam siaran press nya yang diterima redaksi pqda, Rabu (16/7/2025).

Sebagai bagian dari penguatan koordinasi lintas negara, sejak Januari 2024, KJRI JohorBahru meluncurkan inovasi Simata Depo, sistem digital yang mengolaborasikan KJRI Johor Bahru dengan pihak terkait Malaysia dalam melakukan pencatatan dan pemantauan data tahanan WNI di berbagai Depot Imigrasi di wilayah kerja KJRI Johor Bahru.

Aplikasi inimempercepat proses verifikasi identitas, dokumentasi pemulangan, serta pelaporan secarareal-time kepada pihak terkait. Simata Depo ini juga digunakan dalam prosespemulangan/deportasi/repatriasi 45 WNI/PMI dari DTI Machap Umboo dan 55 WNI/PMI dariDTI Kemayan.

KJRI Johor Bahru menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada KementerianP2MI, Pemprov, BP3MI/P4MI, Kantor Kesehatan, Imigrasi dan Bea Cukai Pelabuhan Dumai dan Batam Centre atas kerja sama dan koordinasi yang baik sehingga proses deportasi 181WNI/PMI ini dapat berjalan lancar

Komentar