Diplomasi Budaya Indonesia di Malaysia melalui Pementasan Wayang Santri Tour Malaysia

Batam, Headline21 Dilihat

BATAM — Pada tanggal 19-20 Juli 2025, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI), dengan dukungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Konsulat Jenderal Republik Indonesia Johor Bahru serta para mitra penyelenggara, mengadakan Pementasan Wayang Santri Tour Malaysia.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya diplomasi budaya Indonesia di Malaysia serta dalam rangka memperingati Hari UlangTahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Pementasan Wayang Santri Tour Malaysia di Johor dilaksanakan di dua tempat. PadaSabtu,19 Juli 2025, jam 20:00-23:30 di Keraton Mbah Anang, Muar dan pada Minggu, 20 Juli 2025, jam 15:00-17:30 di Angsana Mall, Johor Bahru.

Pementasan ini diresmikan oleh H. Ahmad Muzani Ketua MPR RI sebagai penggagas kegiatan Tour Wayang Santri Malaysia. Pagelaran ini merupakan upaya untuk mempererat silaturahmi, hubungan antara dua bangsa, yakni bangsa Indonesia dan bangsa Malaysia. Pertunjukan ini juga merupakan upaya untuk meningkatkan kecintaan terhadap leluhur.

“Di antara banyak warga Malaysia, terutama keturunan Jawa, wayang adalah bagian dari kehidupan baik masa lalu maupun sekarang. Sebagai upaya mempererat jalinan antara dua bangsa, kita tidak boleh lupaakar budaya kita,” ujarnya.

Beliau juga menyampaikan bahwa selain wayang, pondok pesantren merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Kedua hal ini, budaya wayang dan kehidupan pondok pesantren, diperlihatkan dalam wayang santri.

Selanjutnya, Ibu Himmatul Aliyah menyampaikan testimoni atas pementasan wayangsantri yang kreatif, inovatif dan penuh kejutan.

“Sebagai Wakil Ketua Komisi Pendidikan dan Kebudayaan DPR RI, beliau mengajak para WNI/PMI untuk memanfaatkan berbagai beasiswa yang diberikan oleh pemerintah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” imbuhnya.

Konsul Jenderal Republik Indonesia Sigit Suryantoro Widiyanto menyampaikan dukungan atas pementasan Wayang Santri Tour Malaysia di Keraton Mbah Anang dan Angsana Mall.

Kehadiran Wayang Santri merupakan bentuk pelestarian budaya dan pengobat rindu kampung bagi WNI di tanah rantau. Pertunjukan ini juga sekaligus sebagai peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan RI.

Dalam kesempatan pementasan di Keraton Mbah Anang, Ketua MPR RI menyampaikan penghargaan, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya, kepada 8 penggiat budaya di Muar, Malaysia.

“Penghargaan ini menjadi simbol penghormatan atas kontribusi lintas negara dalam melestarikan nilai-nilai seni dan tradisi Nusantara,” ujar Ketua MPR RI .

Pementasan wayang santri ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting sebagai bentukdukungan terhadap pelestarian budaya dan diplomasi antarbangsa.

Di keraton Mbah Anang hadir Rektor Akedemi Seni dan Budaya dan Warisan Kebangsaan (ASWARA) Prof. Dr. Tan Awang Besar sementara di Angsana Mall hadir Yang Berhormat Dato’ Haji Mohd Haffiz bin Haji Ahmad, Datuk Bandar Majelis Bandaraya Johor Bahru (MBJB); Yang Berhormat Profesor Dato’ Dr Kassim Thukiman, Ahli Penasihat Jumaah Maj Diraja Johor; Puan Sarina Taslim,

Timbalan Pengarah Yayasan Warisan Johor; EncikImran Saleh, Ketua Pegawai Operasi UDA Angsana Sdn Bhd.28. Datuk Bandar menyambut baik kehadiran Wayang Santri Tour Malaysia sebagai bentuk persahabatan kedua negara.

“Ini adalah pertama kalinya saya menyaksikan pementasan wayang dari Indonesia. Melalui budaya diharapkan agar rakyat kedua negara dapat saling memahami dan menghormati, serta mempererat persahabatan yang telah lama terjalin,” ujarnya.

Beliau juga turut mengundang hadirin untuk turut menikmati keindahan Johor, mulai dari pantai dan hutan tropis hingga wisata medis dan belanja.

“Insya Allah, Johor akan meninggalkan kesan mendalam bagi setiap pengunjung,” harapnya.

Pementasan Wayang Santri ini dibawakan oleh dalang muda berbakat, Ki Haryo Susilo Enthus Susmono, yang dikenal atas inovasi dan dedikasinya dalam pelestarian seni wayang tradisional.

Pagelaran kali ini mengangkat kisah dua sosok perwayangan Kampala dan Jaka Tingkir dalam perjuangannya di jalan berliku menuju kebenaran.

Kedua kisah wayang disambut dengan meriah oleh masyarakat yang hadir, baik masyarakat Malaysia maupun Indonesia.

Setelah tampil di Johor, rangkaian pertunjukan Wayang Santri akan berlanjut ke wilayah Kuala Lumpur dan Selangor pada tanggal 26 dan 27 Juli 2025.

Kehadiran seni tradisional Indonesia di ruang publik Malaysia menjadi simbol kerja samaantar budaya dan mempererat hubungan antar masyarakat lintas negara. Berharap kegiatan ini dapat menjadi jembatan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada generasi muda, serta memperkuat ikatan persahabatan antara Indonesia dan Malaysia.

Komentar