Aktivitas Daur Ulang Limbah Plastik Resahkan Warga Legenda Malaka, Lapangan Bola Terlihat Kumuh hingga Ancaman Gangguan Kesehatan

Batam, Headline17 Dilihat

BATAM – Sebuah bangunan berwarna hijau yang berada di kawasan Lapangan Bola Legenda Malaka, Kelurahan Baloi Permai, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam menjadi perbincangan hangat di kalangan warga Legenda Malaka.

Bagaimana tidak, bangunan yang tanpa memiliki plang nama perusahaan di depannya, diduga kuat telah menggunakan lahan lapangan bola yang notabene milik Pemerintah Kota (Pemko) Batam untuk meletakkan berbagai barang-barangnya dalam kantong berukuran besar atau Jumbo Bag.

Tak hanya barang-barang dalam kantong berukuran besar atau Jumbo Bag.saja yang diletakkan disana, dari pantauan media ini di lokasi pada, Selasa (5/8/2025) sore, tampak juga tumpukan pipa-pipa berbahan plastik berukuran besar juga terlihat di sekitar lokasi tersebut.

Parahnya lagi, terdapat sebuah kontainer yang teronggok begitu saja di sekitar lokasi perusahaan. Tak tahu apakah kontainer tersebut termasuk kepunyaan dari perusahaan yang belakangan diketahui mendaur ulang sampah berbahan plastik menjadi bijih plastik.

Akibat dari aktifitas tersebut, lapangan bola yang menjadi kebanggaan warga yang bertempat tinggal di Perumahan Legenda Malaka, Perumahan Oma, Perumahan Hang Lekir dan Perumahan Hang Tuah terlihat menjadi kumuh.

Belum lagi lapangan itu juga dijadikan oleh warga sekitar sebagai tempat untuk berolahraga seperti joging di pagi dan sore hari. Lalu, tempat untuk anak-anak bermain sepak bola dan banyak kegiatan positif lainnya.

Sementara, dikarenakan adanya aktifitas pabrik pengolahan sampah daur ulang plastik menjadi bijih plastik itu, warga terpaksa harus berhati-hati ketika lewat di depan pabrik tersebut.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwasannya proses daur ulang sampah plastik menjadi bijih melalui sebuah proses. Dan, hasil pengecekan ke lapangan, pabrik tersebut mendaur ulang plastik untuk dijadikan bijih plastik.

Plastik yang didaur ulang itu dilelehkan, lalu dibuat bijih plastik. Pendinginan plastik memakai air. Dikuatirkan air dari proses pendinginan itu dibuang begitu saja ke parit atau drainase di sekitar pabrik.

Sebagaimana yang kita ketahui, bahwasannya limbah plastik telah menjadi ancaman serius bagi lingkungan kita. Peningkatan produksi plastik global dan kurangnya manajemen limbah yang efektif telah menyebabkan dampak yang merugikan terhadap ekosistem, kehidupan laut, dan kesehatan manusia.

Kerusakan Ekosistem Daratan: Limbah plastik tidak hanya merusak lingkungan laut tetapi juga mengancam ekosistem daratan. Sampah plastik yang dibuang sembarangan dapat mencemari sungai, danau, dan tanah.

Proses dekomposisi plastik yang sangat lambat menyebabkan akumulasi limbah plastik di berbagai lingkungan, menghancurkan keindahan alam dan mengancam keberlanjutan flora dan fauna lokal.

Kemudian, mengenai Pencemaran Udara: Proses produksi, pembakaran, dan pembusukan plastik dapat menyebabkan pelepasan zat kimia berbahaya ke udara.

Asap yang dihasilkan oleh pembakaran sampah plastik mengandung polutan udara yang dapat merugikan kesehatan manusia dan lingkungan. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan masalah perubahan iklim dan polusi udara.

Dampak Kesehatan Manusia: Plastik mengandung bahan kimia berbahaya seperti bisphenol A (BPA) dan ftalat yang dapat merusak kesehatan manusia.

Melalui rantai makanan, zat kimia tersebut dapat masuk ke tubuh manusia dan menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan hormonal, kanker, dan masalah perkembangan pada anak-anak.

Dampak limbah plastik terhadap lingkungan merupakan tantangan serius yang harus segera diatasi. Upaya konservasi, pengelolaan limbah yang lebih baik, dan inovasi dalam penggunaan bahan ramah lingkungan adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampak negatif limbah plastik.

Semua pihak, mulai dari pemerintah, perusahaan, hingga individu, perlu berpartisipasi dalam upaya untuk melindungi planet ini dari ancaman limbah plastik yang semakin meningkat.

Terpisah, Lurah Baloi Permai, Raja Fadil, S.IP ketika di konfirmasi media ini membenarkan tentang adanya aktifitas pengolahan daur ulang limbah plastik menjadi bijih plastik di kawasan lapangan bola Legenda Malaka.

Namun, ia tidak bisa memberikan keterangan lebih banyak mengenai perusahaan tersebut, apakah sudah mengantongi izin-izin yang lengkap ataukah belum mengenai aktivitas yang dilakukannya.

“Saya memang tahu ada perusahaan pengolahan daur ulang limbah plastik menjadi bijih plastik disana. Tapi, detailnya apakah mereka sudah mempunyai izin-izin yang lengkap, saya kurang tahu,” ucap Fadil melalui sambungan telpon saat dikonfirmasi media ini, Selasa (5/8/2025) siang.

Lebih lanjut Fadil mengatakan, pihaknya sudah memberikan teguran secar lisan yang disampaikan melalui Kasi Trantip Kelurahan Baloi Permai, agar perusahaan itu selalu menjaga lokasi sekitar lapangan tidak kumuh karena barang-barangnya.

“Kami sudah memberikan teguran secara lisan yang disampaikan melalui Kasi Trantip. Namun, sepertinya teguran kami tidak digubris oleh mereka,” pungkasnya.

Komentar