BATAM — PT Pegadaian Kantor Wilayah II Pekanbaru menyelenggarakan Konsolidasi Bank Sampah Binaan PT Pegadaian yang melibatkan penggerak bank sampah dari tiga1provinsi yaitu Sumatera Barat,Riau, dan Kepulauan Riau.
Konsolidasi ini dilaksanakan di Hotel Aston In Gideon Batam yang turut dihadiri juga oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kolaborasi regional untuk mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat menuju ekonomi sirkular.
Didukung sepenuhnya oleh PT Pegadaian melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kanwil II Pekanbaru, kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek lingkungan, tetapi juga membangun jejaring kelembagaan dan memperkuat nilai ekonomi melalui konversi sampah menjadi tabungan emas.
Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Kanwil II Pekanbaru, Eko Supriyanto, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa hingga saat ini, Pegadaian telah membina sebanyak 425 bank sampah yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Dari ratusan bank sampah binaan tersebut, kami telah berhasil mengonversi sampah menjadi emas sebanyak 9 kilogram. Ini adalah bukti nyata bahwa kepedulian terhadap lingkungan dapat berjalan beriringan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya dalam sambutannya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam yang diwakili Oleh Sekretaris Lingkungan Hidup Drs. Taufik, AP, yang menyampaikan dukungannya terhadap inisiaif Pegadaian, sejalan dengan komitmen Pemerintah Kota Batam untuk mengurangi timbulan sampah hingga 50%.
“Kami sangat mengapresiasi kontribusi Pegadaian, tidak hanya dalam aspek edukasi dan pemberdayaan, tetapi juga dalam menciptakan insentif nyata yang mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan,” tutur Taufik.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Umum FORSEPSI (Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia), sebuah Organisasi yang berbentuk Forum bagi Penggiat Lingkungan, Komunitas Peduli lingkungan dan Bank Sampah binaan PT Pegadaian.
Pihaknya menyadari bahwa Indonesia sedangmenghadapi krisis sampah yang memerlukan upaya bersama untuk mengatasinya. Oleh karena itu,forum ini dibentuk untuk menangani masalah sampah yang serupa di berbagai daerah.
“Dukungan Pegadaian tidak sebatas materi. Mereka membangun ekosistem yang berkelanjutan,termasuk melalui penguatan organisasi seperti FORSEPSI, agar suara dan perjuangan para penggerak bank sampah dapat terdengar lebih luas dan berdampak lebih nyata,” ujar Mina Dewi Ketua Umum FORSEPSI.
Agenda konsolidasi diisi dengan diskusi tematik, pemetaan tantangan lintas wilayah, presentasi bestpractice, serta perumusan langkah aksi kolaboratif dalam pengelolaan sampah. Para peserta membawa semangat berbagi dan gotong royong dalam membangun masa depan yang bersih dan berdaya.
Melalui kegiatan ini, Pegadaian kembali menunjukkan perannya sebagai perusahaan yang tidak hanya fokus pada sektor keuangan, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial dan lingkungan melalui pendekatan inklusif dan berkelanjutan.Dengan semangat #SampahJadiEmas,
Pegadaian terus mendorong transformasi, membangun lingkungan yang bersih, masyarakat yang berdaya, dan masa depan yang lebih hijau untuk Indonesia.
Komentar