Kejuaraan Dunia Binaraga Bakal Digelar di Batam, Diikuti 800 lebih Atlet dari 170 Negara

Batam, Headline, Olahraga88 Dilihat

BATAM – Kota Batam kembali dipercaya menjadi tuan rumah ajang internasional bergengsi, 16th World Bodybuilding Physique Sports Championship 2025. Tak main main, kejuaraan dunia ini akan diikuti oleh 170 negara dengan jumlah peserta lebih dari 800 hingga 1.000 orang.

Peserta terdiri atas atlet, official, hingga keluarga yang turut mendampingi. Ajang ini mempertegas posisi Batam sebagai pusat sport tourism kelas dunia.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Persatuan Binaraga Fitnes Indonesia (PBFI) Provinsi Kepulauan Riau, Khairis, dalam pertemuan dengan dengan segenap Pengurus PBFI Provinsi Kepri, Ketua PBFI Kota Batam Deni Setiawan dan juga Kepala Dispora Kota Batam Zulkarnaen.

Rapat juga dihadiri sejumlah pengurus dari PBFI Bintan , pelatih dan juga atlet dari Kota Batam yang akan ikut meramaikan even dunia tersebut .

Khairis menyebut, Kejuaraan Dunia Binaraga yang akan digelar di Batam pada 11–17 November 2025 merupakan edisi ke-16. Ajang yang bertajuk Body Building and Physique Sports World Complete Championship 2025 ini dilaksanakan langsung oleh Federasi Internasional Binaraga (WBPF).

Indonesia melalui Batam mendapat kehormatan sebagai tuan rumah setelah diminta secara resmi oleh Presiden Binaraga Asia.

Ketua PBFI Kepri, Khairis atau akrab disapa Epi, menyebut kesempatan ini adalah kehormatan besar.

“Kita menyambut baik penunjukan Batam sebagai tuan rumah. Apalagi kita sudah punya pengalaman tiga kali sebelumnya, yakni dua kali ajang Asia dan sekali ASEAN. Sekarang levelnya dunia, tentu tantangannya jauh lebih besar,” ujarnya.

Epi menjelaskan, kejuaraan kali ini akan diikuti 170 negara dengan sekitar 800 atlet. Jumlah tersebut belum termasuk pelatih, pendamping, dan official lainnya yang akan datang ke Batam.

“Ini pesta olahraga yang benar-benar besar. Ribuan orang akan berkumpul di sini, dan itu artinya dampaknya juga sangat luas,” tambahnya.

Ketua PBFI Kota Batam Deni Setiawan mengatakan PBFI mendapat tugas penting dalam mendukung kepanitiaan. Meski aspek teknis pertandingan ditangani langsung federasi dunia, pihaknya tetap bertanggung jawab pada banyak hal pendukung.

“Mulai dari kesehatan, keamanan, perlengkapan, sampai kelancaran pelaksanaan di lapangan, semua kita siapkan dengan matang,” kata Deni Setiawan .

Dampak ekonomi menjadi poin penting dari kehadiran ribuan tamu internasional tersebut. Selama seminggu penuh, mereka akan menginap, menggunakan transportasi, berbelanja, serta memenuhi kebutuhan makan dan lainnya di Batam.

“Perputaran ekonomi jelas meningkat. Ini multiplier effect yang sangat besar untuk Batam dan Kepri,” tegasnya.

Selain itu, Deni menilai keuntungan terbesar adalah adanya kuota enam atlet Indonesia yang bisa tampil langsung di kejuaraan dunia ini.

“Kalau biasanya kita harus keluar biaya besar untuk ikut seleksi dan berangkat ke luar negeri, kali ini cukup di rumah sendiri. Inilah yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin,” jelasnya.

Sekum PBFI Kepri, Amri, menambahkan bahwa kuota ini bukan sekadar formalitas. Menurutnya, kesempatan tersebut adalah ajang uji coba penting bagi atlet Indonesia, khususnya dari Kepri.

“Mereka bisa langsung mengukur kemampuan dengan atlet-atlet dunia. Target kita jelas, minimal bisa merebut posisi dua besar agar dapat tiket lolos ke kejuaraan berikutnya,” ujarnya.

Baik Epi maupun Amri sepakat, kejuaraan dunia ini menjadi tonggak penting bagi pembinaan binaraga di tanah air.

“Momentum ini tidak boleh terlewat. Ini plafon untuk mempersiapkan atlet kita menuju prestasi dunia. Harapannya, dari Batam inilah lahir juara-juara yang bisa mengangkat nama merah putih di kancah global,” tutup keduanya.

Kejuaraan Dunia Binaraga, Zulkarnaen: Ajang Meramaikan Sport Tourism

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Batam, Zulkarnain, dalam paparannya menyampaikan kebanggaannya atas terpilihnya Batam sebagai tuan rumah. Menurutnya, kejuaraan ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan potensi Batam sebagai destinasi olahraga internasional.

Event ini diyakini berdampak positif bagi perekonomian Batam. Ribuan peserta dan tamu dari berbagai negara diperkirakan akan membanjiri hotel, restoran, dan pusat perbelanjaan.

“Ini sebuah penghormatan sekaligus kesempatan besar untuk memperkenalkan Batam ke mata dunia. Penyelenggaraan ini merupakan hasil kerja sama erat antara pihak penyelenggara (EO) dengan Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Pemuda dan Olahraga.” ujar Zulkarnaen usai pertemuan.

Zulkarnain menambahkan, efek domino dari kegiatan ini dapat membuka peluang besar bagi sektor pariwisata dan UMKM lokal. Pemerintah berharap multiplier effect ini dapat dirasakan masyarakat secara langsung. Selain itu, sebagai ajang promosi bagi destinasi wisata Batam.

Peserta dan wisatawan yang hadir berkesempatan menikmati keindahan alam serta fasilitas hiburan yang tersedia. Kejuaraan dunia binaraga 2025 diharapkan berjalan sukses dan memberikan pengalaman terbaik bagi semua peserta.

Pemerintah Kota Batam mengundang seluruh masyarakat untuk hadir mendukung dan menyaksikan. Ajang tersebut akan digelar pada 11–17 November 2025 di Hotel Pacific Palace Batam, berlangsung dari pukul 09.00 hingga 18.00 WIB.

Masyarakat Batam dan pecinta olahraga binaraga dapat hadir langsung untuk menyaksikan pertandingan. Acara ini terbuka gratis tanpa dipungut biaya.

Komentar