Warga Keluhkan Asap Pabrik Kayu Palet dari Kawasan Kara Industrial Park, Bikin Sesak Napas dan Mata Perih

Batam, Headline59 Dilihat

BATAM — Warga Perumahan Taman Duta Mas Batam mengeluhkan polusi udara yang diduga berasal dari aktifitas pembakaran yang dilakukan oleh pabrik yang berlokasi tidak jauh dari permukiman warga, tepatnya di Kawasan Kara Industrial Park Batam Center, Kota Batam.

Bagaimana warga tidak resah, hampir setiap harinya baik siang maupun malam hari, warga dipaksa untuk menghirup udara dengan bau yang sangat menyengat akibat dari aktifitas pembakaran yang dihasilkan pabrik tersebut.

Parahnya, asap pekat itu tidak hanya mengganggu kenyamanan warga, tetapi juga berdampak pada kesehatan warga yang mengakibatkan mata menjadi perih karena terpapar udara yang sudah terkontaminasi oleh asap pekat tersebut.

Ketua RW Perumahan Taman Duta Mas, Suyono membenarkan atas banyaknya keluhan dan keresahan yang disampaikan oleh warga Perumahan Taman Duta Mas Batam.

“Iya benar. Banyak warga merasa tidak nyaman dengan kondisi polusi udara yang dialami. Keluhannya sama, pembakaran dari pabrik menyebabkan bau sangat menyengat sehingga mengganggu aktivitas warga,” ujar Suyono saat di konfimasi melalui sambungan telepon, Rabu (22/10/2025).

Dia mengatakan, polusi udara itu berasal dari proses pembakaran yang dilakukan oleh salah satu pabrik yang berada di Kawasan Kara Industrial Park Batam Center, Kota Batam.

Akibat proses pembajaran yang dilakukan itu menghasilkan asap hitam yang pekat sehingga membuat warga bahkan pengguna jalan yang melintas di sekitar lokasi pabrik mengalami sesak napas dan mata perih.

Informasi dari sejumlah sumber di lapangan, kepulan asap tebal keluar setiap aktivitas pembakaran di dalam pabrik tersebut berlangsung pada malam hari sekitar pukul 19.00 WIB hingga dini hari sekitar 03.00 WIB. Asap tersebut juga mengeluarkan bau dan membuat warga yang menghirup sesak napas.

“Biasanya malam sekitar pukul 23.00 WIB hingga dini hari, asapnya mengepul sampai ke permukiman warga,” kata salah satu warga

Lebih lanjut dia mengatakan, dampak polusi udara dari aktivitas pabrik tersebut juga sangat mengganggu kesehatan warga, karena sering mengalami sesak napas serta mata perih akibat setiap hari harus menghirup asap pabrik.

Dikatakannya, pihaknya melalui BPL (Badan Pengelolaan Lingkungan) sudah beberapa kali mendatangi lokasi pabrik tersebut, dan meminta untuk tidak melakukan pembakaran lagi.

Lanjutnya, setelah didatangi warga memang pabrik tersebut tidak melakukan aktifitas pembakaran. Namun, beberapa hari kemudian pabrik tersebut kembali lagi melakukan aktifitas pembakaran.

Warga berharap agar masalah ini segera ditindaklanjuti oleh pemerintah dan dinas terkait. Polusi udara yang berasal dari pabrik kayu pembuat pallet tersebut mereka nilai sangat mengganggu kesehatan.

“Pemerintah harus turun tangan, ini sangat membahayakan, terutama anak-anak dan lansia,” ujarnya.

Terpisah, Pemilik Pabrik Kayu Palet, Husin saat dikonfirmasi membantah jika asap pekat yang sering dialami warga perumahan duta mas batam bukanlah dari aktifitas yang dilakukan oleh perusahaannya.

Dia berdalih, tidak hanya perusahaanya saja yang melakukan aktifitas pembakaran, tapi ada juga beberapa perusahaan di dalam kawasan Kara Industrial Park yang juga melakukan hal yang sama.

“Itu gak benar. Di daerah ini yang bakar kan bukan kita saja. Ada juga yang lain. Bahkan ada juga di pinggir jalan yang melakukan pembakaran,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada warga duta mas, atas ketidaknyamanan yang telah terjadi selama ini.

“Kalau warga merasa terganggu atas kejadian ini saya minta maaf,” pungkasnya.

Komentar