Pre Service Training Pelayanan KB MKJP: Perkuat Kompetensi Bidan Untuk Wujudkan Keluarga Berkualitas di Kepri

Batam, Headline4782 Dilihat

Asiapelago.com | Batam — Dalam upaya memperkuat kompetensi tenaga kesehatan di bidang keluarga berencana, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ BKKBN (Kemendukbangga/BKKBN) Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Riau bekerja sama dengan PT Harsen dan Universitas Batam (UNIBA) menyelenggarakan Pre Service Training (PST) Pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang diikuti sebanyak 55 mahasiswa profesi kebidanan di Kampus Universitas Batam, Rabu (5/11/2025).

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Riau, Rohina, M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kompetensi mahasiswa profesi bidan agar mampu memberikan pelayanan KB yang berkualitas, khususnya dalam pemasangan alat kontrasepsi jangka panjang seperti implan dan IUD.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan pelayanan KB tidak hanya berkontribusi pada pengendalian laju pertumbuhan penduduk, tetapi juga berperan langsung dalam penurunan angka stunting di Provinsi Kepulauan Riau.

“Ketika keluarga mampu merencanakan kelahiran anak dengan baik, maka kesiapan fisik, mental, dan ekonomi akan lebih matang. Hal ini akan menghasilkan generasi yang sehat dan berkualitas, yang menjadi kunci keberhasilan pembangunan manusia di Kepri,” ujarnya.

 

Direktur Kualitas Pelayanan KB Kemendubangga/ BKKBN, dr. Zamhir Setiawan, M.Epid, menekankan bahwa berdasarkan data Pemutakhiran Pendataan Keluarga (PK) tahun 2024, lebih dari 70 persen pelayanan KB di Indonesia dilakukan oleh bidan, baik di fasilitas kesehatan pemerintah maupun di tempat praktik mandiri.

“Data Pemutakhiran PK 2024 menunjukkan peran bidan sangat dominan dalam pelayanan KB, terutama di wilayah primer dan pedesaan. Karena itu, peningkatan kompetensi bidan menjadi prioritas strategis untuk menjamin mutu pelayanan KB di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pelayanan KB yang berkualitas merupakan hak setiap akseptor. Hak ini mencakup kesempatan untuk memperoleh informasi yang lengkap, pelayanan medis yang aman, serta pendampingan yang ramah dan menghargai hak reproduksi Pasangan Usia Subur (PUS).

Ia juga menekankan pentingnya strategi peningkatan mutu pelayanan KB sebagai langkah utama mewujudkan layanan yang aman, bermutu, dan berkeadilan. Upaya ini mencakup peningkatan kompetensi tenaga kesehatan melalui pelatihan dan sertifikasi MKJP.

Kegiatan ini turut menghadirkan tiga narasumber dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), yaitu Dr. H. Yanuarman, Sp.OG (K)-KFm dan dr. Gunawan Budhi Santosa, Sp.OG (K)-SOS. Selain itu, juga menghadirkan narasumber dari Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Kepulauan Riau, Aniesaputri Junita, SKM., MPH.

Selama dua hari pada Tanggal 5–6 November 2025, Peserta mendapatkan pembekalan teori mengenai kontrasepsi MKJP, konseling KB, pencegahan infeksi hingga simulasi pemasangan implan menggunakan dummy pada hari pertama. Dilanjutkan dengan praktik lapangan/ praktik basah yang didampingi langsung dari fasilitator POGI dan IBI di Rumah Sakit Bunda Halimah, pada hari kedua.

Sementara itu, Pimpinan PT Harsen Laboratories, Joko Mardianto, SE., MBA, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.“Pre Service Training ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan perguruan tinggi. Sinergi seperti ini akan mempercepat lahirnya tenaga kesehatan yang kompeten dan berdaya saing,” ujarnya.

Syarifah Diana mahasiswa Prodi Kebidanan Universitas Batam mengatakan “Dengan adanya kegiatan Pre service training Pelayanan KB MKJP membuat kami para peserta profesi bidan lebih siap untuk terjun ke masyarakat” pungkasnya.

Komentar