Asiapelago.com | Natuna – Kecamatan Pulau Tiga Barat, Kabupaten Natuna, kini tengah menghadapi situasi darurat akibat gelombang tinggi dan banjir rob yang melanda wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir. Dampak bencana ini merusak sejumlah akses jalan utama, mengganggu aktivitas warga, dan mengancam keselamatan mereka.
Salah satu kerusakan terparah terjadi di Desa Selading, di mana akses jalan dari Dusun Sepasir menuju desa tersebut terputus total. Jalan ini merupakan jalur vital bagi masyarakat setempat, terutama untuk mengantar anak-anak sekolah dari Sepasir ke Selading dan sebaliknya. Akibatnya, kegiatan pendidikan, ekonomi, dan sosial di daerah ini menjadi lumpuh.
Jalan Alternatif Tidak Memadai
Kepala Desa Selading, Raja Syamsul Bahri, mengungkapkan bahwa masyarakat saat ini terpaksa menggunakan jalan alternatif di kawasan Artenapit. Namun, jalur tersebut juga berada dalam kondisi buruk. “Kami benar-benar kesulitan. Jalan alternatif yang ada tidak layak, sehingga kami berharap pemerintah segera turun tangan untuk memberikan solusi cepat dan permanen,” ujar Raja Syamsul Bahri, Senin (14/1/2025).

Kerusakan Meluas di Beberapa Desa
Kerusakan infrastruktur tidak hanya terjadi di Desa Selading. Camat Pulau Tiga Barat, Junai, menyatakan bahwa kerusakan jalan juga terjadi di Desa Setumuk dan sejumlah rumah warga di Desa Pulau Tiga Tanjung Kumbik. Menurutnya, kondisi ini sangat memprihatinkan karena akses masyarakat semakin terbatas.
“Saat ini hanya kendaraan roda dua yang dapat melintas, dan itu pun dengan kondisi jalan yang membahayakan. Jika ini tidak segera ditangani, kerusakan akan semakin parah karena batu penahan ombak di sepanjang jalan juga mulai pecah,” kata Junai. Ia menambahkan bahwa jika jalan ini benar-benar terputus, risiko yang dihadapi masyarakat, seperti akses layanan darurat dan kebutuhan pokok, akan semakin besar.
Harapan Warga dan Pemerintah Kecamatan
Komentar