Aksi Serentak Satgas Darurat Tangani Krisis Sampah di Sagulung

Batam, Headline5449 Dilihat

Asiapelago.com | Batam – Kota Batam tengah berpacu dengan waktu dalam menghadapi darurat sampah yang kian mengkhawatirkan. Menyadari urgensi situasi ini, Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, bersama Wakil Wali Kota, Li Claudia Chandra, mengambil langkah tegas dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Sampah. Satgas ini bukan sekadar simbolik, melainkan kekuatan nyata yang langsung diterjunkan ke lapangan dengan melibatkan berbagai unsur: perangkat daerah, pelaku usaha, hingga masyarakat dari tingkat kelurahan sampai RT/RW.

Salah satu wilayah yang menjadi fokus utama adalah Kecamatan Sagulung. Di kawasan ini, Satgas Darurat Sampah bergerak cepat dan terkoordinasi. Sebanyak tujuh perangkat daerah dan unit kerja dikerahkan untuk mendukung Camat Sagulung dalam operasi pembersihan besar-besaran. Instansi yang terlibat antara lain Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA), Dinas Kesehatan (Dinkes), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), serta Bagian Kerja Sama dan Bagian Hukum Setdako. Tak ketinggalan, tenaga tambahan dari kecamatan dan kelurahan turut memperkuat barisan.

Pada Jumat, 21 November 2025, sebanyak 110 personel gabungan turun langsung ke tiga titik lokasi tempat pembuangan sampah (TPS) ilegal yang selama ini menjadi sumber keluhan warga: kawasan Marcopolo Dapur 12, sekitar Masjid Aminah, dan Griya Batuaji Asri. Hasilnya cukup signifikan, sebanyak 21 ton sampah rumah tangga berhasil diangkut dalam satu hari penuh kegiatan gotong royong.

Kepala Dinas Kominfo Kota Batam, Rudi Panjaitan, menjelaskan bahwa seluruh kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan arahan dari Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Yusfa Hendri, yang ditunjuk sebagai Koordinator Penanganan Darurat Sampah untuk wilayah Sagulung, Sekupang, dan Batuaji. “Dengan sinergi seluruh unsur, hari ini kita berhasil mengangkut sekitar 21 ton sampah dari tiga titik TPS ilegal,” ujar Rudi, menegaskan keberhasilan kolaborasi lintas sektor dalam menangani krisis ini.

Namun, Rudi menekankan bahwa penanganan ini bukanlah solusi instan. Ia menegaskan bahwa kegiatan pembersihan akan terus dilakukan secara bertahap hingga seluruh titik penumpukan sampah di Sagulung benar-benar bersih dan tertata.

“Kami tidak berhenti pada satu hari kerja. Penanganan akan terus dijadwalkan sampai seluruh titik di Sagulung bersih dan kembali tertata,” ungkapnya.

Lebih jauh, Rudi juga mengajak masyarakat untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan dengan lebih disiplin dalam mengelola sampah rumah tangga. Ia menekankan pentingnya edukasi dan pengawasan yang berkelanjutan, serta sinergi antara pemerintah dan warga sebagai kunci utama dalam mencegah munculnya kembali TPS ilegal.

“Edukasi, pengawasan, dan kerja sama adalah fondasi penting dalam membangun kesadaran kolektif. Tanpa partisipasi masyarakat, upaya kami tidak akan maksimal,” tegasnya.

Langkah cepat dan terkoordinasi ini menjadi bukti nyata bahwa Pemerintah Kota Batam tidak tinggal diam menghadapi persoalan lingkungan. Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi lintas sektor, krisis sampah yang mengancam kenyamanan dan kesehatan warga diharapkan segera teratasi. Penanganan darurat ini juga menjadi momentum penting untuk membangun budaya hidup bersih dan tertib di tengah masyarakat.

Komentar