Diklat Maritme Trafficking Route Southeast Asia (MTR-SEA) Resmi Dibuka

Batam, Berita, Nasional355 Dilihat

Asiapelago.com | Batam – Kepala Badan Diklat Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Tony. T. Spontana S.H, M.H, beserta jajaran pada Badan Diklat Kejaksaan Republik Indonesia bekerjasama dengan UNODC menyelenggarakan Diklat tentang Maritme Trafficking Route Southeast Asia (MTR-SEA) bertempat di Hotel Harris Resort Barelang, Jalan Trans Barelang, Kota Batam, Senin (27/11/ 2023).

Diklat tersebut akan diselenggarakan selama 5 (lima) hari, sejak hari Senin, 27 November 2023 sampai hari Jumat, 01 Desember 2023.

Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau yang diwakili oleh Asisten Intelijen, Bapak Tengku Firdaus S.H., M.H dan Kepala Kejaksaan Negeri Batam, Bapak I Ketut Kasna Dedi, S.H., M.H.  Acara tersebut dimulai pukul 09.00 WIB.

Adapun daftar peserta diklat yang mengikuti yaitu sebanyak 9 (sembilan) peserta yang terdiri dari Internal Kejaksaan yaitu Jaksa pada beberapa Satuan Kerja terkhusus pada wilayah dengan tipologi kepulauan dan terdapat juga peserta dari UNODC yang juga berprofesi sebagai Jaksa pada Negara Filipina (State Prosecutor).

“Diketahui Indonesia memiliki wilayah laut yang sangat luas, termasuk di dalamnya wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Sebesar tiga perempat dari total wilayah indonesia atau sekitar 5,8 juta km2, yang dikelilingi oleh garis pantai sepanjang 95.200 km. Fakta fisik inilah yang membuat indonesia dikenal  sebagai  negara maritim,” terang Tony. T. Spontana S.H, M.H,.

Menurutnya, Dibalik luasnya perairan indonesia dengan sumber daya lautnya yang melimpah  tentu saja merupakan aset yang berharga dalam rangka pembangunan perekonomian di Indonesia. Namun demikian, Indonesia juga dihadapkan dengan berbagai permasalahan kejahatan transnasional yang biasa terjadi di laut.

“Dengan begitu luasnya perairan kita ancaman illegal fishing, penyelundupan narkoba, human trafficking/penyelundupan manusia, boat people (manusia perahu), terorisme dan perompakan di laut terus menjadi tantangan kita,” jelasnya

Indonesia dan Filipina memiliki banyak kesamaan dimana kedua negara sama-sama terletak di kawasan Asia Tenggara, serta mempunyai kesamaan kondisi geografis sebagai negara kepulauan dengan areal laut yang cukup luas. Demikian pula permasalahan penegakkan hukum terhadap kejahatan transnasional yang terjadi di laut termasuk kasus-kasus yang terjadi diperbatasan kedua negara.

Oleh karena itu, menjadi sangat penting untuk terus meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam menjalankan tugas-tugas penegakan hukum di bidang kemaritiman dengan baik.

“Selama pelatihan ini, mari kita tingkatkan kolaborasi dan saling berbagi pengalaman. Berinteraksi satu sama lain akan memperkaya pengalaman dan membangun jaringan yang lebih kuat di antara kita dan di kedua negara.” Punkas Kepala Badan Diklat Kejaksaan Agung Republik Indonesia ini.

(@)

Komentar