ASIAPELAGO.com – PT PLN (Persero) akan mengganti semua meteran listrik konvensional dengan Smart Meter Advance Metering Infrastructure (AMI) secara bertahap.
Melansir dari lamar resmi PLN, Selasa (26/12/2023) Smart Meter Advance Metering Infrastructure (AMI) merupakan alat pengukur penggunaan listrik yang dilengkapi dengan sistem komunikasi digital yang lebih canggih, akurat dan berkualitas.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyebut, Smart Meter AMI mampu meningkatkan kenyamanan pelanggan.
Pasalnya, alat ini dapat mengumpulkan informasi penggunaan atau konsumsi listrik pelanggan secara otomatis, lalu mengirimkannya ke perangkat milik konsumen dan produsen.
Dengan demikian, para pelanggan bisa mengetahui profil beban sekaligus tagihan listrik berjalan secara realtime melalui aplikasi PLN Mobile.
Petugas hanya akan datang ke rumah pelanggan untuk melakukan pemeliharaan atau pengecekan fisik apabila terdapat data anomali atau gangguan pada media komunikasi dan smart meter.
“Kami akan melaksanakan program pembaruan kWh meter yang terpasang di rumah pelanggan menjadi Smart Meter AMI,” kata Darmawan Prasodjo dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.
Kemudian, Darmawan juga menyebut penerapan smart meter berbasis AMI ini membawa banyak manfaat.
Salah satunya, pelanggan bisa mengendalikan penggunaan energi dan rekening tagihan listrik sesuai kebutuhan.
Berikut ini sejumlah kelebihan Smart Meter AMI lainnya:
-Pelanggan bisa memilih layanan pascabayar maupun prabayar.
-PLN juga bisa mempercepat proses recovery time saat terjadi gangguan listrik karena bisa terdeteksi sistem secara realtime.
-Pembacaan meteran yang sebelumnya dilakukan manual oleh petugas bisa dilakukan secara digital sehingga petugas tak perlu lagi datang ke rumah-rumah pelanggan karena pengecekan bisa dilakukan secara otomatis.
Sementara itu, tak ada pungutan biaya untuk penggantian Smart Meter AMI alias gratis.
“Program ini gratis. Pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya,” jelas Darmawan.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan, PLN akan melakukan penggantian meteran listrik konvensional menjadi AMI secara bertahap di seluruh Indonesia.
Kemudian ia menegaskan bahwa proses penggantian meteran listrik konvensional menjadi AMI tidak berdasarkan permintaan pelanggan.
Penggantian meteran listrik konvensional menjadi AMI dilakukan berdasarkan sistem clustering.
PLN telah menerapkan sistem tersebut dan melihat umur fungsi kWh meter eksisting.
Sementara itu, Gregorius mengungkap PLN telah melakukan penggantian di 1,2 juta pelanggan yang tersebar di 8 unit induk sepanjang tahun 2023.
Yaitu Sumatera Utara, Banten, Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, serta Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat.
(red)
Komentar