BATAM – Tempat Hiburan Malam (THM) First Club Batam yang berada di Jl. Duyung, Lubuk Baja Kota, Kec. Lubuk Baja, Kota Batam, Kepulauan Riau tuai sorotan. isu-isu negatif per lahan mulai berhembus sampai tak luput dari sorotan media.
Pasalnya, baru beroperasi sejak April 2025 lalu, First Club Batam tak sedikit menuai batu sandungan. Mulai dari, dugaan pelanggaran perizinan, tarian erotis, hingga yang baru-baru ini viral yakni, aksi brutal beberapa orang terhadap Dj Stevanie.
Ironinya, pelaku pengeroyokan adalah warga negara asing yang seharusnya jadi tamu yang baik di negeri orang.
Insiden pengeroyokan yang dialami oleh Dj Stevanie selepas performance di First Club Batam bisa jadi sebuah tamparan bagi industri hiburan di Kota Batam.
Dikhawatirkan, insiden tersebut membuat wisman ragu memilih Batam sebagai destinasi untuk menghabiskan waktu liburannya atau sekadar menikmati hiburan malam karena menganggap Batam tidak ramah.
Insiden pengeroyokan itu membuat Dj Stevanie mengalami luka-luka di sejumlah bagian tubuhnya. Ia di hakimi secara brutal oleh Dj Misa (DPO) bersama dua rekannya Le Thi Huynh Trang (25) dan Nguyen Thi Thu Thao (25).
Pihak kepolisian, Polsek Lubuk Baja merespons cepat kasus tersebut. Tim bergerak cepat mengantensi kasus ini.
Jejak keberadaan Le Thi Huynh Trang (25) dan Nguyen Thi Thu Thao (25) terendus polisi. Keduanya ternyata berniat kabur usai menganiaya Dj Stevanie yang telah tulus menyampaikan permohonan maafnya kepada Dj Misa malam itu.
“Kedua pelaku ditangkap di Pelabuhan Harbourbay saat hendak kabur ke Singapura,” ungkap Kapolsek. Adapun Dj Misa masih dikejar. Wanita itu mendadak hilang seperti ditelan bumi, dan kini dimasukkan dalam daftar orang yang dicari alias buron.
Informasi yang berhasil dihimpun, sosok Dj Misa diduga memiliki kedekatan khusus dengan pemilik tempat hiburan malam yang terletak di bilangan Nagoya.
“Informasinya, Dj Misa ini diduga pacar dari salah satu pemegang saham di First Club,” tutur sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, Senin (9/6/2025).
Kendati demikian, hal itu tidak mempengaruhi substansi masalah yang saat ini telah diselidiki pihak kepolisian. Kejahatan tetap harus diungkap, termasuk menangkap dalangnya!. Polisi mengatakan, Dj Misa tetap dikejar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sebelumnya, Direktur First Club Lian Tasrin telah menyampaikan klarifikasi bahwa kejadian tersebut melibatkan salah satu DJ bernama Stevanie dan beberapa pengunjung yang diduga merupakan warga negara asing (WNA).
Dalam klarifikasinya, Lian menegaskan bahwa para pengunjung yang terlibat dalam insiden tersebut bukanlah LC (Ladies Companion) maupun staf yang bekerja di klub, melainkan tamu reguler yang datang sebagai pengunjung umum.
“Kami menegaskan bahwa tidak ada LC WNA yang bekerja di First Club Batam. Seluruh LC kami adalah Warga Negara Indonesia yang telah memenuhi persyaratan sesuai regulasi yang berlaku,” tegasnya dalam pernyataan resminya.
Selain itu, Lian juga menyampaikan, bahwa mereka akan bekerja sama sepenuhnya dengan pihak kepolisian dan imigrasi untuk mendukung proses penyelidikan secara terbuka dan profesional.
“Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan telah mengambil langkah-langkah internal untuk memperkuat pengawasan serta menjaga kenyamanan dan keamanan pengunjung maupun staf kami,” ungkap Lian.
Komentar