Ada Pameran Jejak Sejarah Nong Isa di HJB Kota Batam 196

BATAM – Di tengah hiruk-pikuk Kota Batam yang terus bertumbuh sebagai kawasan industri, perdagangan, alih kapal, jasa dan pariwisata, jejak sejarah masa lalu kembali dihadirkan melalui Pameran Mini Raja Isa lebih dikenal dengan pangilan Nong Isa.

Pameran ini digelar di Kantor Wali Kota Batam, Kamis (18/12/2025), tepat nya dilobby lantai 1 sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Batam (HJB) ke-196 Tahun.

Deretan foto dan narasi sejarah tersaji dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris, mengajak pengunjung menelusuri perjalanan Raja Isa alias Nong Isa—tokoh yang dikenal sebagai tonggak awal pemerintahan di Batam.

Dari sosok inilah, benang merah sejarah Batam mulai dirajut hingga akhirnya berkembang seperti yang dikenal saat ini.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata, mengatakan bahwa pameran mini ini yang diadakan pertama kali ini bukan sekadar ruang pamer, melainkan ruang interaksi.

“Melalui visual dan narasi sejarah, masyarakat diajak memahami bahwa Batam memiliki akar sejarah yang kuat dan tidak terlepas dari peran tokoh-tokoh masa lampau. Penyajian bilingual juga menjadi upaya agar kisah Batam dapat dipahami lintas generasi dan lintas bangsa.” Ungkap Ardi.

Hal ini semakin memaknai Hari Jadi Batam Tahun ini lebih terasa informatif dan bernilai Edukasi.

” Dengan pameran foto mini ini dapat membwrikan pengetahuan kepada masyarakat Batam terutama pelajar pelajar tentang sejarah Nong Isa, termasuk Seksa Wajah Nong Isa juga kita Pamerkan, koleksi Museum Batam Raja Ali Haji.” tambahnyablagi.

Penetapan Hari Jadi Batam sendiri bukanlah keputusan yang lahir secara singkat.

Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Kota Batam, Samson Rambah Pasir, mengungkapkan bahwa proses tersebut melalui kajian panjang dan sejumlah seminar sejarah.

“Dari tiga kali seminar yang dilaksanakan saat itu, dengan Bapak Amsakar Achmad sebagai ketua tim—yang kini menjabat Wali Kota Batam—disepakati tanggal 18 Desember 1829 sebagai Hari Jadi Batam.

Kesepakatan tersebut kemudian ditetapkan secara resmi melalui Peraturan Daerah Kota Batam.” Ujar Samson.

Bagi Samson, pameran mini ini menjadi sarana edukasi sejarah yang penting.

Kisah Raja Isa alias Nong Isa diharapkan mampu membuka pemahaman masyarakat tentang bagaimana Batam bermula, sekaligus menumbuhkan rasa memiliki terhadap identitas dan warisan budaya daerah.

Melalui Pameran Mini Raja Isa alias Nong Isa, sejarah Batam tidak lagi hanya tercatat dalam buku atau arsip, tetapi dihadirkan kembali ke ruang publik—menjadi pengingat bahwa kemajuan hari ini berangkat dari jejak langkah masa lalu.

Komentar