Jalur Hijau dan Pelabuhan Tikus, Pintu Masuk Beras dan Gula Ilegal ke Kota Batam

Batam, Headline48 Dilihat

BATAM – Dalam beberapa waktu belakangan publik digegerkan dengan maraknya berita tentang penangkapan beras ilegal. Terbaru, Kodim 0316 Batam berhasil mengamankan 3 unit kapal kayu yang diduga mengangkut bahan-bahan kebutuhan pokok yang hendak diselundupkan keluar Batam.

Kota Batam dengan segala keistimewaannya diduga kuat menjadi tempat masuknya lalu lintas barang ilegal baik itu beras, gula, limbah elektronik maupun ballpres melalui jalur hijau maupun pelabuhan tikus yang ada di Batam.

Ironisnya, dugaan masuknya barang-barang tersebut bukanlah hisapan jempol belaka, dua pekan lalu APH Polresta Barelang mengamankan 2 kontainer ballpres yang dibongkar di sagulung, dimana kontainer tersebut diduga lewat jalur hijau pelabuhan resmi di Batam.

Selanjutmya, lebih tiga pekan lalu Beacukai Batam menyegel lebih kurang 500 limbah kontainer limbas e-waste asal amerika yang hingga kini berada dipelabuhan Batuampar, Batam.

Polemiknya, Juga diduga mafia penyelundup beras dan gula asal India masuk ke Batam melalui jalur hijau dan para penyeludup tersebut dikabarkan punya kapal sendiri bahkan mampu mendatangkan 300 kontainer sebulan.

Baru-baru Sebanyak 250 ton beras impor ilegal masuk ke Indonesia melalui Sabang, Aceh. Kementerian Pertanian (Kementan) langsung memerintahkan penyegelan gudang setelah menerima laporan pada Minggu (23/11/2025).

Satgas Pangan Tim Indagsi Polda Kepri melakukan pengecekan ke pasar-pasar guna memastikan tidak adanya peredaran beras oplosan di wilayah Kepulauan Riau. (foto/ist)

Beras tersebut diduga merupakan hasil impor ilegal dari Thailand.”Kami terima laporan sekitar jam 2 siang bahwa ada beras masuk di Sabang, 250 ton, tanpa izin dari pusat,” kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam konferensi pers di Jakarta Selatan.

Dikabarkan, Tim Gabungan Aparat Gabungan TNI , Polri dan Beacukai berhasil menangkap kapal penyeludup mengunakan kapal kayu bermuatan 40,4 ton beras dan dua kapal bermuatan barang elektronik dan balpress.

Diduga di batam penyeludupan melalui jalur hijau maupun pelabuhan tikus batam sudah berlangsung lama dan para mafia melalui pelabuhan Sekupang dan Batuampar. Diduga Masuk langsung kontainer pantai stress dan funag kasasan industri batumerah.

“Beras diganti kemasan berbagai merk mengunakan mesin-mesin dan aneka merk dan dipasarkan di batam,” ujar sumber.

Kementan dalam kasus 250 ton beras ilegal di Aceh menegaskan impor tersebut bertentangan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto yang melarang impor beras karena stok nasional tengah melimpah.

Menurut Amran, begitu laporan diterima, ia langsung menghubungi Kapolda, Kabareskrim, dan Pangdam untuk menghentikan peredaran beras tersebut. “Berasnya langsung disegel, tidak boleh keluar,” tegasnya.

Sementara, Batam berpotensi didatangkan beras asal India yang diduga pemainnya Aliang, sedangkan Jfr dan lain-lain masuknya beras tersebut melalui broker negara jiran S’Pore.

“Pengusaha A diduga dah lama bermain,” ujar sales batam enggan di publis. Senin(24/11).

Sebelumnya, Maraknya dugaan penyeludup beras melalui pelabuhan resmi maupun pelabuhan tikus alias ilegal membuat penegah hukum gerah. Untuk beacukai Batam akan bertindak tegas menindak para mafia pemain beras di Batam.

Hingga saat ini pihak beacukai masih menyakini bahwa proses import barang masih melaui sistem dan kalau barang yang dilarang pasti akan dirijeck masuk ke Indonesia.

“Untuk proses importasi barang pastinya melalui Sistem untuk jenis barang yg dilarang pasti direject sistem untuk masuk ke Indonesia,”

“sedangkan untuk barang Ilegal sesuai SOP yang kami miliki kita ada team yg melakukan Patroli Darat maupun laut untuk memonitor aktifitas Ilegal di titik titik pemasukan barang baik pelabuhan resmi maupun pelabuhan tidak resmi  kami juga akan menindak lanjuti jika ada informasi yang valid adanya pemasukan semua barang Ilegal termasuk Beras.” Kata Kabid Bimbingan Kepatahan dan Layanan Informasi (Kabid BKLI) Beacukai Batam, Evi Oktavia.Selasa(11/11).

Para pengusaha nakal alias jaringan mafia penyelundupan Beras ilegal bebas memasukkan barang tersebut ke Batam.

Ironisnya, Para mafia penyeludup Beras makin merajalela bahkan memiliki kapal sendiri untuk mendatangkan ke Batam diduga dari India, Thailand maupun Vietnam.

Parahnya, Para mafia beras diduga berkoloborasi dengan APH hingga dapat lolos kepelabuhan resmi di Batam.

Informasi lapangan, Salah satu pemain beras terbesar serta menguasai market Batam berinisal A serta Am dan dikabarkan masuk melalui pelabuhan sekuoang dan Batuampar dengan asumsi 300-500 kontainer.

“Pengusaha A bahkan punya kapal sendiri dan punya gudang sendiri di Batuampar,” ujar sumber enggan dipublis. Rabu(12/11).

Saat ini lanjutnya, Al dan AM mengguasai pasar untuk datang menyelundupkan beras luar ke Batam padahal kita Importir sudah tak ada dari pemerintah,” ujarnya.

Komplotannya, A menjalankan operasi rapi dan sistematis demi menghindari pajak negara, mengatur alur masuknya beras-beras ilegal melalui jalur laut dan darat. Modus mereka terungkap melalui operasi senyap di Batam.

Lokasi kunci mereka adalah sebuah gudang rahasia di kawasan Kartika Pantai Stress, Batu Ampar, tempat di mana kontainer beras ilegal dibongkar muat secara sembunyi-sembunyi.

Dari situ, ratusan ton beras dipindahkan ke kompleks pergudangan tersembunyi di Batu Merah, menggunakan truk besar. Untuk menghindari pantauan aparat, beras itu kemudian dikirim melalui pelabuhan tikus di sudut-sudut Kota Batam menuju berbagai wilayah di Indonesia.

Yang lebih mencengangkan, A ternyata merupakan anak dari AK, sosok kontroversial yang juga menjabat sebagai Bos PT AM, sebuah perusahaan rokok besar di Batam.

Namun di balik kemilau bisnis legalnya, jejak hitam Akim tak bisa diabaikan. Ia sempat diperiksa dalam kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang melibatkan terdakwa narkoba Aman alias Asun.

Dalam sidang di PN Tanjungpinang (9/6/2020), majelis hakim yang dipimpin Edward P Sihaloho memerintahkan Jaksa Penuntut Umum untuk menghadirkan AK. Ini setelah terdakwa menyebut bahwa rekening penampung uang narkoba miliknya adalah rekening milik Akim, yang disamarkan sebagai transaksi pembelian minyak speed boat.

Komentar