Asiapelago.com//Bintan – BKKBN Kepri Audit Kasus Stunting (AKS) merupakan salah satu kegiatan prioritas dalam pelaksanaan strategi nasional percepatan penurunan stunting. AKS dilakukan sebanyak dua kali setahun dengan tahapan meliputi pembentukan tim AKS Kab/Kota, pelaksanaan AKS dan manajemen pendampingan keluarga, diseminasi hasil AKS dan manajemen pendampingan keluarga serta tindak lanjut hasil AKS dan manajemen pendampingan keluarga.
Pelaporan Tim AKS Bintan dilaksanakan pada kegiatan diseminasi Audit Kasus Stunting Semester I tahun 2024 yang diselenggarakan di Aula Kantor Bupati Bintan pada tanggal 30 Juli 2024. Kegiatan ini dibuka oleh Ibu Aryati, SH selaku Kepala DP3KB Kabupaten Bintan.
Aryati mengatakan bahwa dengan Diseminasi AKS ini dapat dilakukan analisis untuk mengidentifikasi penyebab kasus stunting terhadap 4 sasaran yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan dan baduta/balita.
Turut hadir Sekretaris Daerah Bintan, Ronny Kartika, S.STP, M.M . Dalam sambutannya , ia dengan semangat mengajak seluruh lintas sektor untuk menyumbangkan ide dalam Percepatan Penurunan Stunting (PPS)
“Diseminasi AKS sebagai langkah konkret dalam mengatasi stunting dan bisa dilihat efektif tidaknya langkah yang telah dilakukan, seperti penggunaan dana desa dalam Pemberian Makan Tambahan (PMT) bagi balita berisiko stunting serta pemenuhan kebutuhan air bersih dan sanitasi, oleh Dinas PU” , ujar Ronny.
Di akhir sambutannya, Ronny mengajak seluruh lintas sektor untuk mengawal bersama agar tercapainya peningkatan kualitas Audit Kasus Stunting Semester II nantinya.
Turut hadir Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Riau, Rohina,M.Si bersama Tim pakar Kabupaten Bintan, antara lain : DR. Muslim, S.Gz., MPH (Ahli Gizi), dr.Hernofialdi, M.Biomed, Sp.A (Spesialis Anak), dr. Meice Fitriana, Sp.OG (Spesialis Obstetri & Ginekologi), Stefvani Chania, S.Psi. M.Psi., Psi (Psikolog Klinis).
Hasil Audit Kasus Stunting untuk Semester I tahun 2024 dipaparkan secara komprehensif oleh seluruh Tim Pakar AKS Bintan. Jumlah kasus seluruh sasaran sebanyak 18 auditee dengan rekomendasi masing-masing bagi setiap sasaran.
Sebagai hasil Rencana Tindak Lanjut (RTL), disampaikan rekomendasi terencana.
Beberapa rekomendasi tersebut, antara lain: melakukan kalibrasi terhadap alat ukur yang digunakan, evaluasi nilai gizi terhadap makanan tambahan yang diberikan, KIE secara berkala. Serta pemantauan dan tindakan penanganan anak yang mendekati garis -2SD dan makanan serba ikan untuk penanganan anak stunting, juga memanfaatkan dana desa, Baznas, CSR dan lainnya.
Kegiatan diseminasi ini diakhiri dengan dialog interaktif. (Humas BKKBN Kepri)
Komentar